Siang
itu begitu terik , tepat pukul 13.00 WIB saat kereta besi berumur tua mulai
mengayun,berjalan pada sisi sisi rel yang tersusun rapi. Di Stasiun KA Pasar
Senen Jakartalah aku memulai perjalanan, mengawali moment baru yang jujur belum
pernah aku rasakan sebelumnya,yaitu “NAIK KERETA API”,,begitu lucu bukan,saat
dahulu aku sering bernyanyi dengan riang sebuah lagu dengan lirik “naek kereta
api ,,tut tut tut ,,siapa hendak turun,,,ke bandung surabaya”, mungkin
begitulah bait lagu yang masih aku ingat yang sering aku nyanyikan disaat masih
di Taman kanak kanak.Dan kini, pertama kalinya aku rasakan rasanya naek kereta
besi berumur tua itu yang mana akan membawaku menuju kota tujuan dimana satu
mimpiku berada, “Puncak Mahameru
Malang-Lumajang”.Mungkin terlalu cepat ku berangan karna masih ada 20 jam
lebih dari Stasiun Senen yang super panas and sumpek itu menuju Stasiun Kota di
Malang yang terkenal asri dan damai.
KERETA
pun berjalan,perlahan membawaku menembus pelosok pelosok kota yang jujur sangat
begitu asing bagiku,kota yang masing masing memiliki various scheme
berbeda-beda,yang tatkala menggoda mata disaat mata mulai mengantuk ingin
terlelap. Hamparan sawah yang tampak baru selesai di panen menggoda mata disaat
menjelang matahari mulai tenggelam, aku hanya bisa membayang aku duduk dengan
secangkir kopi ditemani sountrack lagu “Berita kepada kawan –ebit g ade” sambil
memandang indahnya hamparan karunia tuhan didepanku. Subhanallah J
Tak
terasa matahari kian terbenam,mengubah sunset di sore hari berganti malam yang
cukup terasa dingin,karena aku duduk tepat dipinggir berbatasan dengan jendela
kereta yang nampak sudah usang sedikit retak.
Tak
banyak yang kulakukan,malam aku hanya berharap pagi yang indah sudah
menyambutku,di Kota Damai nan asri kata sebagian orang, “Malang”.
Waktu
terus berputar menemani tidurku yang begitu nyenyak,sehingga tak sadar ALARM
settingan KOS ku pun membangunkan ku dan juga semua orang di Gerbong 3 , Kereta
MATARMAJA jurusan Jakarta – Malang itu,sontak aku terkejut dan segera mematikan
alarmku, karna pagi itu baru pukul 5.30 pagi,disaat mungkin sebagian masih
terlelap di dalam mimpi.Hehehe sedikit malu sih,but its fine just keep in right
presume hehe...
Tepat
pukul 7.30 WIB sesuai jadwal di lembaran tiket itu aku,tiba di Stasiun Kota Baru,Kota
Malang. Nampak aktifitas terlihat mulai ramai di stasiun, mulai yang berjualan
hingga petugas petugas KA yang mulai berdatangan dan mulai beraktifitas.
Lansung
aku naik angkot biru muda yang akan membawaku sampai ke perempatan menuju pasar
Tumpang Malang. Disini aku meminta referensi supir perihal rute selanjutnya
yang harus aku ambil untuk bisa sampai di pasar Tumpang.Dan pak supir
menunjukan angkot putih di perempatan , tanpa basi basi dan pastinya “hatur
nuhun dulu ama pak supir” aku lansung pindah angkot menuju pasar Tumpang, tak
lama ternyata ,,,kurang dari 30 menit sampailah aku di Pasar Tumpang dimana
start perjalanan dimulai.
Turun
dari angkot ,setelah membayar 6000 perak ke supir ,aku lansung beralih mencari
Hartop/Jeep yang akan membawaku ke Start Pendakian Puncak Mahameru,yaitu Desa
Ranupani Lumajang Jawa Timur.Pagi itu mungkin aku terbilang Lucky alias
beruntung, karna aku mendapatkan hartop yang sudah ready to go,siap menuju kaki
Gunung Mahameru.Setelah semuanya fix,,,Hartop mulai berjalan dan berharap aku
bisa segera berjumpang dengan 3 kawanku yang sudah terlebih dahulu sampai di
Ranupani via Bandung – Surabaya – Malang .
Di
Hartop ,perjalanan menuju ranupani,aku juga berkenalan dengan 3 teman baru dari
ITN Malang, yang katanya satu tujuan juga,yaitu menggapai Puncak Mahadewa
Gunung Semeru.
Kami
mulai memasuki area hutan di Pegunungan Tengger TNBTS Jatim, kehidupan suku
tengger nampak jelas didepanku. Bertani dan bercocok tanam, membentuk
bukitmenjadi lahan terasiring menaruh asa pada sayur mayur yang mereka tanam,
sungguh perjuangan hidup ,dibalik senyum mereka yang terus menyapa disaat
perjalananku menuju kaki Gunung Semeru.
Perjalanan
ku terasa begitu terisi, mata ku tak puas tuk terus memandang paduan bukit
menyisir ,, membentuk pelataran lembah yang begitu indah, ini belum seberapa,
karna perjalanan ku sebenarnya dimulai dari titik 2300 mdpl di Desa Ranupani
Gunung Semeru.
Dari
atas bukit terlihat pada pasir berbisik ala Gunung Bromo terhampar jelas di
depan mata, disitu sang supir hartop sempat rehat sejenak , mengajak kami para
penumpang untuk menikmati skema alam yang begitu indah ini.
Puas
dengan pemandanganbromo, perjalananpun berlanjut.Cukup dekat ternyata, tak
sampai 15 menit akupun sampai di Pos Pendaftaran Pendakian Gunung Semeru.Disana
terlihat 3 teman sudah menunggu dan telihat sudah pack carrier mereka dan siap
melakukan pendakian.
Aku
pun haanya mengganti pakaian dan lansung start pendakian disaat terik siang
mulai menebar panas bercampur dingin hawa,lembah ranupani Gunung Semeru.
Dari
Post pendaftaran kamipun mulai perjalanan menyusuri jalan setapak di tengah
hutan menuju barisan bukit bukitbatu bertata.Dua jam perjalanan,kami sampai di
area post Watu Rejeng,area bukit batu cadas yang diselimuti semak belukar.Di
area ini kami rehat sejenak, mengisi kerongkongan dengan seteguk air ditemani
roti manis yang sebelumnya sudah kami siapkan.
Cukup
5 menit beristirahat,kami tak mau buang banyak waktu,perjalananpun kami
lanjutkan,menyusuri pinggiran bukit,hutan semi tropis nan indah. Sepanjang
perjalanan kamipun sempat saling menyapa dengan beberapa pendaki lain dari
kelompok dan kota yang berbeda beda juga.
Dan
tak terasa kurang lebih 1,5 jam kami akhir nya sampai di tujuan camp pertama
kami, yaitu Danau Ranu Kumbolo , danau luas di lembah perbukitan di tepat
ketinggian 2500 mdpl.
Disini
kami mulai mendirikan tenda karna semakin banyak pendaki yang berebut tempat
untuk membangun tenda. Kami kebagian tepat di pinggiran danau, yang subhanallah
terlihat indah di kala sunset. Disini banyak hal yang kami,terutama aku
temukan, mulai dari 3 batu in memmoriam pendaki yang meninggal di tempat ini
hingga batu tempat sesajen Ranu Kumbolo.Mungkin kalau ngecamp sendiri terasa
angker, hehe but its fine because we got in crowded place now....hehe.
Malam
itu terasa dingin seperti cuaca lembah yang selalu menusuk sendi hingga
otot,kamipun menghabiskan malam dengan bengcengkrama ria,berbagi kehangatan di
dalam tenda kecil berukuran 2 x 2 itu. Segala hal kami ceritakan,mulai dari
kisah perjalanan dikereta hingga bisa nyampe sendiri di Kota Malang,hehe
menjadi kisah menyenangkan tersendiri nantinya.
Tak
terasa kami telelap,walaupun harus berjuang melawan dingin yang kian menusuk
sendi melalui sela sela jaket yang padahal begitu tebal 2 hingga 3 kami pakai.
Walaupun demikian kami berusaha terlelap hingga akhirnya,lagi lagi alarm
ngetrol berpower full sound merobek nyenyak tidur kami. Padahal waktu itu masih
pukul 4.30 pagi.Ya apa boleh buat,akhirnya kami meraih senter kecil,tuk
membimbing kami keluar dari tendak yang mulai sumpek.Diluar kami menggelar
matras sebagai alas ,dan mulai membuat api sebagai penghangat.Saat itu sunrise
belum nampak tapi perlahan tersibak tirai malam oleh seberkas sinar dibalik
bukit menghadap depan tenda kami. Ada satu hal yang unik, dari arah sunrise
terlihat air danau seperti pelataran altar luas membentuk karpet.Wow,great i
never seen it before.
Kami
tak mau melewatkan momment itu , semua alat dokumentasi kami keluarkan,karena
disinilah sisi indahnya ranu kumbolo sebenarnya,saat sunrise yang masih muda
mulai menyapa,perlahan mulai membawa pagi.
Puas
ber sunrise ria, kami disambut pagi dingin bercampur hangatnya matahari yang
mulai meninggi , kaami mengisi perut dengan nasi yang tersisa di malam hari
dengan sedikit tambahan mie rebus dan sajian sarden rasa aneh.
Selesai
sarapan kami mulai membongkar tenda,merapikan barang dan bersiap siap
melanjutkan perjalanan. Dari Ranu Kumbolo tujuan kami berikutnya adalah Kling
sedikit diatas Arcopodo , karna kami berencana start summit sunrise ke puncak
dari sana, lebih cepat dibandingkan start ddari Kalimati yang mana sebagian
besar pendaki memilih menginap disini (Kalimati) .
Setelah
semua beres ,we start to the next route.
Dari
Ranu Kumbolo kami lansung di hadapi oleh “Tanjakan Cintta” sebuah tanjakan
sekita 100 meter lebih dengan elevasi 45 – 50 derajat yang konon neh ceritanya
“bagi yang bisa nanjak sampai atas tanpa istirahat dan menghadap kebelakang,
Jodohnya bakal dekat ,bagi yang dah kawin makin langgeng hihihi...
Kamipun
menanjak, aku dibaris terakhir menunggu teman temanku dahulu untuk sampai di
atas terlebih dahulu. Aku mulai menanjak perlahan,,dengan beban carrier yang
super berat dipunggung,,perlahan aku terus mendaki tanjakan cinta dan terus
berjalan,hingga akhirnya aku sampai diatas tanpa stop ataupun nengok
kebelakang,,wooww mantapss...nafasku lansung terengah,but sdikit happy menunngu
efek mitos yang sampai saat ini tak kunjung terjadi ckckck.... :P
Setelah
kami semua melewati tanjakan cinta, kini kami harus sedikit turun dan berjalan
di padang oro oro ombo, yang super indah dan terkenal sebagai salah satu padang
terindah di Indonesia,setelah sembalun di Gunung Rinjani. Sayang pada saat itu
sedang musim kemarau jadinya bunga bunga di padang oro oro ombo telah
hilang,kering melayu.Tapi jujur tetap indah dan sedap dipandang mata.
Setelah
melewati padang sepanjang 500 meter tersebut, kami akhirnya sampai di Area
CEMORO KANDANG , sesuai namanya yang berarti Kandang/kawasan hutan cemara
.Disini kawasannya begitu luas,tak terhitung jumlah cemara yang ada di kawasan
ini, yang pasti banyak sekali.
Disini
kami beristirahat sejenak, minum air dan sedikit tambahan snnack di tas carrier
kami. O ya disini tim kami bergabung juga dengan 3 orang teman dari ITN Malang
yang rencananya juga akan summit sunrise dari Kling nanti.
Puas
bercengkrama, kami melanjutkan perjalanan.Menyusuri hutan Cemara yang menyisip
terik disela sela kami terus berjalan,sesekali berhenti menikmati sajian alam
sajian indahnya alam hingga buah buahan hutan seperti berry yang begitu manis
kami rasakan.Cemoro kandang memang dipenuhi tumbuhan liar,termasuk pohon berry
yang sepanjang perjalanan kami temukan disisi jalan setapak, ohh inilah sajian
alam dari sang ilahi,patut untuk kita syukuri.
1,5
Jam perjalanan akhirnya sampailah kami di BLOK JAMBANGAN 200 meter lebih tinggi
dibanding Cemoro Kandang, dan tempat yang sungguh indah,dari sini kami bisa
melihat jelas Puncak Berpasir Gunung MAHAMERU,puncak impian para pendaki.Disini
kami istirahat sejenak,menikmati ruang alam dengan sajian keindahan ditemani
hhilir angin yang sejuk sekaali.
Tak
berlama lama di Blok Jambangan, kami lansung menuju Area Berikutnya yaitu
KALIMATI . Jaraknya kurang lebih 800 meter ,dan tak sampai 30 menit kami sampai
di area tujuan.
Kalimati
umumnya adalah sebuah padang luas dipenuhi edelweiss dan terdapat 1 rumah yang
sudah semi hancur tak terurus. Disini kami istirahat menikmati hilir angin
lembah yang turun dari puncak mahameru.
Aku
dan beberapa teman turun di ke Sumber Mani mengisi cadangan air untuk malam ini
dan esok hari. Cukup jauh ternyata,semula ku kira hanya 5 ato 10 menit ternyata
bolak balik kalimati sumber mani lebih dari 20 menit, weeww,,tapi disini aku
sungguh terkagum kagum karna di masa musim panas kerontang seperti ini,di
mahameru ada satu titik ,tepatnya sumber mani masih menyimpan cadangan air yang
merembes melalui,tebing, jernih sekali serasa Aqua yang setiap hari aku minum.
Setelah
pasokan air penuh kami kembali ke aarea kalimati , disini kami bertemu dengan
beberapa pendaki dan porter yang terlebih dahulu sampai puncak dan akan segera
turun ke Ranu Kumbolo.
Seperti
kata pepatah “Rezeki gak kan kemana J “ ,abang porter memberikan semua
pasokan makanan tersisa dan juga air kepada kami dan tentunya tidak kami
tolak,mengingat kami masih 1 – 2 hari di sini.
Setelah
semuanya sudah merasa fit kembali,pukul 13.00 kami melanjutkan langkah kami,
menuju Area Keling +/- 3000 mdpl dimana kami berencana akan nge camp disana.
Kamipun
mengambil langkah mulai dari turun sedikit ke lembah dan mulai memasuki hutan
menuju area Arcopodo, Jalurnya mulai menanjak,tidak ada bonus karna jalur
bercampur debu tebal yang mulai perlahan masuk disela sela masker kami, kami
tak bisa membayangkan,apabila kami mengambil camp di Kalimati dan start summit
pukul 11 malam melewati jalur seperti ini, oh my godi cant imagine it....
Tak
sampai 1 jam kami tiiba di Area Arcopodo,area +/- 2900 mdpl. Di area ini begitu
sunyi ditambah ada beberapa tugu in memmoriam pendaki yang tewas di jalur ini,,
hihihi serem euy :D
Kami
tidak istirahat disini,kami lansung melanjuti perjalanan menuju camp Kling,
yang berada 100 meter lebih tinggi dibanding Arcopodo.Dari sini pohon cemaranya
mulai jarang,karena bisa dibilang kami sudah masuk batas vegetasi Menuju puncak
berpasir.
Tak
lama kemudian kami sampai di Kling,cukup luas ternyata dibanding Arcopodo
disini juga cukup sepi karna jarang ada pendaki yang memilih camp
disini,kecuali arcopodo dan kalimati.
Kami
lansung bangkit meraih carrier ,membuka lipatan tenda dan mendirikannya. Kami
membuat 2 tenda,satunya tim kami dan satunya 3 temen dari ITN malang.Dan kami
mendirikannya bersebelahan supaya kalau terjadi apa apa kami bisa saling
respon.
Waktu
menunjukkan pukul 16.00 WIB , tenda sudah selesai tinggal kami prepare untuk
memasak dll.Sore itu begitu indah,karna kami bisa nampak jelas melihat garis
horizon sunset dari kejauhan,dan juga ditambah pemandangan Puncak mahameru
dengan letupan letupan GAS dari jogring saloka.
Semakin
menuju gelap,skema sunset semakin indah,kami terus dimanjakan pemandangan indah
Ciptaan tuhan yang maha kuasa.
Hari
makin gelap, saatnya kami memulai untuk memasak, kami membagi bagi tugas,ada
yang memasak sayur+sarden dan ada yang memasak nasi dan air.
Begitu
lah indahnya pendakian,ketika kita bisa saling mengerti dan saling berbagi.Job
memasak pun selesai, kami sholat magghrib terlebih dahulu dan kemudia dilanjuti
dengan makan bersama.weeww nikmatnya berbagi nikmatnya bersama.
Selepas
makan malam,kami menghabiskan malam dengan bengcengkrama, bercerita kisah
masing masing hingga kisah pendakian bersama sebelumnya.Sampai tak terasa waktu
menunjukkan jam 9 malam , waktu nya kami tidur,karena esok pagi jam 2 kami
harus ready for summit attack.
Malam
terus berjalan,detik demi detik berubah menjadi kesunyian dan kesepian, hanya
suara jangkrik dan sesekali angin puncak yang turun perlahan
dipunggungan.Hingga akhirnya tak terasa Suara Alarm HP.q featuring orokan keras
teman disampingku,sontak membangunkanku, disamping itu juga terdengar suara
langkah pendaki lain yang dari jam 11 malam di Kalimati hingga saat kami
terbangun masih baru sampai ½ perjalanan.
Waktu
itu tepat pukul 2.00, kami lansung mengambil langkah,memasang berbagai
perlengkapan summit attack dan tak lupa sedikit menghangatkan diri dengan api
parafin da secangkir kopi. Setelah semuanya siap,pukul 2.30 dini hari kami
mulai perjalanan menuju Puncak Tertinggi di Pulau Jawa “Puncak Mahaddewa
Semeru,3676 mdpl”.
Perlahan
kami mulai menembus batas vegetasi,melewati punggunggan gunung dengan bibir
jurang yang tipis dan terjal disebelah kami, kami berjalan perlahan namun
pasti, karna kami tak mau fatal salah mengambil jalur karena resiko gelap dan
jalur yang mulai berpasir.
Keluar
batas vegetasi, kami mulai memasuki Tanjakan terjal berpasir Mahameru,,langkah
mulai bervariasi,,melangkah 1 turun 2 langkah, lautan pasir dengan batu kerikil
yang mulai masuk ke sepatu kami dan membuat rasa tak nyaman dalam pendakian.
Masih
ada 600 m garis vertikal yang harus ditemmpuh, kalau hitungan jarang kurang
lebih 1 km menuju puncak, wooww......gaq kebayang harus melewati lautan pasir
ini sampai 1 km’an...
Jalur
semakin terjal, kami pun terus melangkah, namun nampaknya di sini kami mulai
tercecer aku dan salah satu temanku ada di baris depan sedang yang lainnya
terpisah dibawah bercampur dengan pendaki pendaki lainnya.

Sudah
pukul 4 pagi namun ku rasa perjalananku masih panjang, jelas terlihat
memang,puncak menawan berjuta keindahan beberapa centi di dahiku, tapi hal itu
hanya aku bisa jadikan motivasi untuk meraih mimpiku, miimpi di Puncak
Mahameru...
Jalur
makin menanjak,bibir jurang makin curam, aku behati hati dikala harus melawan
pasir dan batu yang berjatuhan dari atas,bekas langkah pendaki diatasnya.Tanjakannya
kini berubah drastis hingga menjadi 75” derajat lebih dengan track pasir yang
makin dalam. Aku berdiri dan terperosot, kaki ku makin melemah karena tusukan
dingin masuk disela sela celanaku.
Tak
ada yang aku pikirkan selain 3676 mdpl impianku,,selangkah lagi selangkah lagi
itu yang terus terpompa di dalam hatiku sampai akhirnya sunrise sudah mulai
terlihat pada waktu itu tepat pukul 5.00, garis horizon ala sunrise membentang
indah dilangit
,,,aku tak mau melewati momment indah tersebut,kuraih langkah dikala badan mulai melemah,,
,,,aku tak mau melewati momment indah tersebut,kuraih langkah dikala badan mulai melemah,,
Selangkah
lagi,,,selangkah lagi ,,,selangkah lagi,,,,hingga akhirnyaa,,,,,
“Allahuakbar,,,allahuakbar,,Allahuakbar,,!!!”
Mimpiku,,mimpi bersama kini ku menyentuhnya,,,bendera merah putih dititik 3676
mpdl menjadi saksi aku menyentuh impianku,,menggenggam dan
merasakannya,,,spontan tetes air mata syukur keluar,,,walau kucoba tuk
mengusapnya dengan sapu tangan indah pemberian Ibundaku,,,,,
I
LOVE YOU MOM, I LOVE YOU DAD , I LOVE YOU ALL ,aku berdoa smoga aku masih ada
jalan untuk mimpi mimpiku,aku diberi kemudahan untuk meraih mimpi mimpiku
berikutnya,,dan aku ingin bahagia bersama kedua orang tua ku dan saudara saudaraku,,,,,amin...
:’) ...
Aku
tak mau melewatkan momment berharga itu,,sembari menunggu teman temanku
dibawah,,aku mendokumentasikan smuanya,supaya kelak ada benda yang bisa menjadi
sejarahku,ceritaku bagi anak cucuku. Itu mungkin menjadi salah satu alasan
kenapa aku suka travelling,mengeksplor negeri dan daerah yang belum pernah aku
kunjungi,,karena kalau tidak sekarang ,,kapan lagi ??? ^_^
Setelah
puas befoto ria, tepat pukul 6.00 teman lainnyapun ikut menjadi saksi keindahan
atap negeri ini. Dipuncak kami juga melihat tugu in memmoriam SOE HOK GIE daN
IDHAN LUBIS yang dahulu meninggal ketika summit Mahameru. Wish you rest in
peace J
Salah
satu yang menarik juga dan tak mau kami lewati adalah pesona letupan kawah
Jogring Saloka yanng mengeluarkan gas tebal kelangit, kadang gas beracun
ataupun gas biasa,untungnya gaq gas beracun hehe...
Begitulah
mungkin sekilas cerita dari perjalanan yang takkan pernah terlupakan dalam
hidupku dan teman” sahabat bolang juga. Kami travelling bukan karna kami berusaha menunjukan gaya hedonisme kami,,kami
hanya berusaha mencari apa yang ingin kami cari ,apa yang dahulu kami
impikan,,,, Because of WE ARE BOLANG AND NOT TOURISM J ....Disinilah kami belajar banyak hal,mulai dari
Filosofi mencapai puncak dengan mencapai apa yang kita inginkan baik itu mimpi
atau cita cita.....Setiap orang mungkin punya cara tersendiri dalam
mengeksplore diri,mencari jati diri atau merefleksikan mimpi,yang pasti Kami
menyarankan, “BELAJARLAH DARI ALAM, KARENA ALAM TAHU BANYAK MENGENAI KEHIDUPAN
“
SEMANGAT
KAWAN ..... !!!
Special
Thanks buat Kawan” BOLANG DEXPLORER , Angga,ahsin,bang pencit sahabat sejati
mahameru,
Teman
teman arek ITN Maalang yang juga ikut merasakan indahnya kebersamaan mendaki,,
Orang
tuaku,kakak,adikku yang selalu mendoakan ku,,,, I LOVE YOUR FOR EVERLASTING J
And
teman ASPAL STMIK ASIA Malang yang dengan baik hati mengurus kami selama di
Malang,,,, thanks guys,,,,, J
Writer
(Lalu Febrian Amria Junarta)