- -

“4 SAHABAT 3 KOTA 1 TUJUAN = PUNCAK MAHAMERU”

Siang itu begitu terik , tepat pukul 13.00 WIB saat kereta besi berumur tua mulai mengayun,berjalan pada sisi sisi rel yang tersusun rapi. Di Stasiun KA Pasar Senen Jakartalah aku memulai perjalanan, mengawali moment baru yang jujur belum pernah aku rasakan sebelumnya,yaitu “NAIK KERETA API”,,begitu lucu bukan,saat dahulu aku sering bernyanyi dengan riang sebuah lagu dengan lirik “naek kereta api ,,tut tut tut ,,siapa hendak turun,,,ke bandung surabaya”, mungkin begitulah bait lagu yang masih aku ingat yang sering aku nyanyikan disaat masih di Taman kanak kanak.Dan kini, pertama kalinya aku rasakan rasanya naek kereta besi berumur tua itu yang mana akan membawaku menuju kota tujuan dimana satu mimpiku berada, “Puncak Mahameru Malang-Lumajang”.Mungkin terlalu cepat ku berangan karna masih ada 20 jam lebih dari Stasiun Senen yang super panas and sumpek itu menuju Stasiun Kota di Malang yang terkenal asri dan damai.
KERETA pun berjalan,perlahan membawaku menembus pelosok pelosok kota yang jujur sangat begitu asing bagiku,kota yang masing masing memiliki various scheme berbeda-beda,yang tatkala menggoda mata disaat mata mulai mengantuk ingin terlelap. Hamparan sawah yang tampak baru selesai di panen menggoda mata disaat menjelang matahari mulai tenggelam, aku hanya bisa membayang aku duduk dengan secangkir kopi ditemani sountrack lagu “Berita kepada kawan –ebit g ade” sambil memandang indahnya hamparan karunia tuhan didepanku. Subhanallah J
Tak terasa matahari kian terbenam,mengubah sunset di sore hari berganti malam yang cukup terasa dingin,karena aku duduk tepat dipinggir berbatasan dengan jendela kereta yang nampak sudah usang sedikit retak.
Tak banyak yang kulakukan,malam aku hanya berharap pagi yang indah sudah menyambutku,di Kota Damai nan asri kata sebagian orang, “Malang”.
Waktu terus berputar menemani tidurku yang begitu nyenyak,sehingga tak sadar ALARM settingan KOS ku pun membangunkan ku dan juga semua orang di Gerbong 3 , Kereta MATARMAJA jurusan Jakarta – Malang itu,sontak aku terkejut dan segera mematikan alarmku, karna pagi itu baru pukul 5.30 pagi,disaat mungkin sebagian masih terlelap di dalam mimpi.Hehehe sedikit malu sih,but its fine just keep in right presume hehe...
Tepat pukul 7.30 WIB sesuai jadwal di lembaran tiket itu aku,tiba di Stasiun Kota Baru,Kota Malang. Nampak aktifitas terlihat mulai ramai di stasiun, mulai yang berjualan hingga petugas petugas KA yang mulai berdatangan dan mulai beraktifitas.
Lansung aku naik angkot biru muda yang akan membawaku sampai ke perempatan menuju pasar Tumpang Malang. Disini aku meminta referensi supir perihal rute selanjutnya yang harus aku ambil untuk bisa sampai di pasar Tumpang.Dan pak supir menunjukan angkot putih di perempatan , tanpa basi basi dan pastinya “hatur nuhun dulu ama pak supir” aku lansung pindah angkot menuju pasar Tumpang, tak lama ternyata ,,,kurang dari 30 menit sampailah aku di Pasar Tumpang dimana start perjalanan dimulai.
Turun dari angkot ,setelah membayar 6000 perak ke supir ,aku lansung beralih mencari Hartop/Jeep yang akan membawaku ke Start Pendakian Puncak Mahameru,yaitu Desa Ranupani Lumajang Jawa Timur.Pagi itu mungkin aku terbilang Lucky alias beruntung, karna aku mendapatkan hartop yang sudah ready to go,siap menuju kaki Gunung Mahameru.Setelah semuanya fix,,,Hartop mulai berjalan dan berharap aku bisa segera berjumpang dengan 3 kawanku yang sudah terlebih dahulu sampai di Ranupani via Bandung – Surabaya – Malang .
Di Hartop ,perjalanan menuju ranupani,aku juga berkenalan dengan 3 teman baru dari ITN Malang, yang katanya satu tujuan juga,yaitu menggapai Puncak Mahadewa Gunung Semeru.
Kami mulai memasuki area hutan di Pegunungan Tengger TNBTS Jatim, kehidupan suku tengger nampak jelas didepanku. Bertani dan bercocok tanam, membentuk bukitmenjadi lahan terasiring menaruh asa pada sayur mayur yang mereka tanam, sungguh perjuangan hidup ,dibalik senyum mereka yang terus menyapa disaat perjalananku menuju kaki Gunung Semeru.
Perjalanan ku terasa begitu terisi, mata ku tak puas tuk terus memandang paduan bukit menyisir ,, membentuk pelataran lembah yang begitu indah, ini belum seberapa, karna perjalanan ku sebenarnya dimulai dari titik 2300 mdpl di Desa Ranupani Gunung Semeru.
Dari atas bukit terlihat pada pasir berbisik ala Gunung Bromo terhampar jelas di depan mata, disitu sang supir hartop sempat rehat sejenak , mengajak kami para penumpang untuk menikmati skema alam yang begitu indah ini.
Puas dengan pemandanganbromo, perjalananpun berlanjut.Cukup dekat ternyata, tak sampai 15 menit akupun sampai di Pos Pendaftaran Pendakian Gunung Semeru.Disana terlihat 3 teman sudah menunggu dan telihat sudah pack carrier mereka dan siap melakukan pendakian.
Aku pun haanya mengganti pakaian dan lansung start pendakian disaat terik siang mulai menebar panas bercampur dingin hawa,lembah ranupani Gunung Semeru.
Dari Post pendaftaran kamipun mulai perjalanan menyusuri jalan setapak di tengah hutan menuju barisan bukit bukitbatu bertata.Dua jam perjalanan,kami sampai di area post Watu Rejeng,area bukit batu cadas yang diselimuti semak belukar.Di area ini kami rehat sejenak, mengisi kerongkongan dengan seteguk air ditemani roti manis yang sebelumnya sudah kami siapkan.
Cukup 5 menit beristirahat,kami tak mau buang banyak waktu,perjalananpun kami lanjutkan,menyusuri pinggiran bukit,hutan semi tropis nan indah. Sepanjang perjalanan kamipun sempat saling menyapa dengan beberapa pendaki lain dari kelompok dan kota yang berbeda beda juga.
Dan tak terasa kurang lebih 1,5 jam kami akhir nya sampai di tujuan camp pertama kami, yaitu Danau Ranu Kumbolo , danau luas di lembah perbukitan di tepat ketinggian 2500 mdpl.

Disini kami mulai mendirikan tenda karna semakin banyak pendaki yang berebut tempat untuk membangun tenda. Kami kebagian tepat di pinggiran danau, yang subhanallah terlihat indah di kala sunset. Disini banyak hal yang kami,terutama aku temukan, mulai dari 3 batu in memmoriam pendaki yang meninggal di tempat ini hingga batu tempat sesajen Ranu Kumbolo.Mungkin kalau ngecamp sendiri terasa angker, hehe but its fine because we got in crowded place now....hehe.
Malam itu terasa dingin seperti cuaca lembah yang selalu menusuk sendi hingga otot,kamipun menghabiskan malam dengan bengcengkrama ria,berbagi kehangatan di dalam tenda kecil berukuran 2 x 2 itu. Segala hal kami ceritakan,mulai dari kisah perjalanan dikereta hingga bisa nyampe sendiri di Kota Malang,hehe menjadi kisah menyenangkan tersendiri nantinya.
Tak terasa kami telelap,walaupun harus berjuang melawan dingin yang kian menusuk sendi melalui sela sela jaket yang padahal begitu tebal 2 hingga 3 kami pakai. Walaupun demikian kami berusaha terlelap hingga akhirnya,lagi lagi alarm ngetrol berpower full sound merobek nyenyak tidur kami. Padahal waktu itu masih pukul 4.30 pagi.Ya apa boleh buat,akhirnya kami meraih senter kecil,tuk membimbing kami keluar dari tendak yang mulai sumpek.Diluar kami menggelar matras sebagai alas ,dan mulai membuat api sebagai penghangat.Saat itu sunrise belum nampak tapi perlahan tersibak tirai malam oleh seberkas sinar dibalik bukit menghadap depan tenda kami. Ada satu hal yang unik, dari arah sunrise terlihat air danau seperti pelataran altar luas membentuk karpet.Wow,great i never seen it before.
Kami tak mau melewatkan momment itu , semua alat dokumentasi kami keluarkan,karena disinilah sisi indahnya ranu kumbolo sebenarnya,saat sunrise yang masih muda mulai menyapa,perlahan mulai membawa pagi.
Puas ber sunrise ria, kami disambut pagi dingin bercampur hangatnya matahari yang mulai meninggi , kaami mengisi perut dengan nasi yang tersisa di malam hari dengan sedikit tambahan mie rebus dan sajian sarden rasa aneh.
Selesai sarapan kami mulai membongkar tenda,merapikan barang dan bersiap siap melanjutkan perjalanan. Dari Ranu Kumbolo tujuan kami berikutnya adalah Kling sedikit diatas Arcopodo , karna kami berencana start summit sunrise ke puncak dari sana, lebih cepat dibandingkan start ddari Kalimati yang mana sebagian besar pendaki memilih menginap disini (Kalimati) .
Setelah semua beres ,we start to the next route.
Dari Ranu Kumbolo kami lansung di hadapi oleh “Tanjakan Cintta” sebuah tanjakan sekita 100 meter lebih dengan elevasi 45 – 50 derajat yang konon neh ceritanya “bagi yang bisa nanjak sampai atas tanpa istirahat dan menghadap kebelakang, Jodohnya bakal dekat ,bagi yang dah kawin makin langgeng hihihi...
Kamipun menanjak, aku dibaris terakhir menunggu teman temanku dahulu untuk sampai di atas terlebih dahulu. Aku mulai menanjak perlahan,,dengan beban carrier yang super berat dipunggung,,perlahan aku terus mendaki tanjakan cinta dan terus berjalan,hingga akhirnya aku sampai diatas tanpa stop ataupun nengok kebelakang,,wooww mantapss...nafasku lansung terengah,but sdikit happy menunngu efek mitos yang sampai saat ini tak kunjung terjadi ckckck.... :P
Setelah kami semua melewati tanjakan cinta, kini kami harus sedikit turun dan berjalan di padang oro oro ombo, yang super indah dan terkenal sebagai salah satu padang terindah di Indonesia,setelah sembalun di Gunung Rinjani. Sayang pada saat itu sedang musim kemarau jadinya bunga bunga di padang oro oro ombo telah hilang,kering melayu.Tapi jujur tetap indah dan sedap dipandang mata.
Setelah melewati padang sepanjang 500 meter tersebut, kami akhirnya sampai di Area CEMORO KANDANG , sesuai namanya yang berarti Kandang/kawasan hutan cemara .Disini kawasannya begitu luas,tak terhitung jumlah cemara yang ada di kawasan ini, yang pasti banyak sekali.
Disini kami beristirahat sejenak, minum air dan sedikit tambahan snnack di tas carrier kami. O ya disini tim kami bergabung juga dengan 3 orang teman dari ITN Malang yang rencananya juga akan summit sunrise dari Kling nanti.
Puas bercengkrama, kami melanjutkan perjalanan.Menyusuri hutan Cemara yang menyisip terik disela sela kami terus berjalan,sesekali berhenti menikmati sajian alam sajian indahnya alam hingga buah buahan hutan seperti berry yang begitu manis kami rasakan.Cemoro kandang memang dipenuhi tumbuhan liar,termasuk pohon berry yang sepanjang perjalanan kami temukan disisi jalan setapak, ohh inilah sajian alam dari sang ilahi,patut untuk kita syukuri.
1,5 Jam perjalanan akhirnya sampailah kami di BLOK JAMBANGAN 200 meter lebih tinggi dibanding Cemoro Kandang, dan tempat yang sungguh indah,dari sini kami bisa melihat jelas Puncak Berpasir Gunung MAHAMERU,puncak impian para pendaki.Disini kami istirahat sejenak,menikmati ruang alam dengan sajian keindahan ditemani hhilir angin yang sejuk sekaali.
Tak berlama lama di Blok Jambangan, kami lansung menuju Area Berikutnya yaitu KALIMATI . Jaraknya kurang lebih 800 meter ,dan tak sampai 30 menit kami sampai di area tujuan.
Kalimati umumnya adalah sebuah padang luas dipenuhi edelweiss dan terdapat 1 rumah yang sudah semi hancur tak terurus. Disini kami istirahat menikmati hilir angin lembah yang turun dari puncak mahameru.
Aku dan beberapa teman turun di ke Sumber Mani mengisi cadangan air untuk malam ini dan esok hari. Cukup jauh ternyata,semula ku kira hanya 5 ato 10 menit ternyata bolak balik kalimati sumber mani lebih dari 20 menit, weeww,,tapi disini aku sungguh terkagum kagum karna di masa musim panas kerontang seperti ini,di mahameru ada satu titik ,tepatnya sumber mani masih menyimpan cadangan air yang merembes melalui,tebing, jernih sekali serasa Aqua yang setiap hari aku minum.
Setelah pasokan air penuh kami kembali ke aarea kalimati , disini kami bertemu dengan beberapa pendaki dan porter yang terlebih dahulu sampai puncak dan akan segera turun ke Ranu Kumbolo.
Seperti kata pepatah “Rezeki gak kan kemana J “ ,abang porter memberikan semua pasokan makanan tersisa dan juga air kepada kami dan tentunya tidak kami tolak,mengingat kami masih 1 – 2 hari di sini.
Setelah semuanya sudah merasa fit kembali,pukul 13.00 kami melanjutkan langkah kami, menuju Area Keling +/- 3000 mdpl dimana kami berencana akan nge camp disana.
Kamipun mengambil langkah mulai dari turun sedikit ke lembah dan mulai memasuki hutan menuju area Arcopodo, Jalurnya mulai menanjak,tidak ada bonus karna jalur bercampur debu tebal yang mulai perlahan masuk disela sela masker kami, kami tak bisa membayangkan,apabila kami mengambil camp di Kalimati dan start summit pukul 11 malam melewati jalur seperti ini, oh my godi cant imagine it....
Tak sampai 1 jam kami tiiba di Area Arcopodo,area +/- 2900 mdpl. Di area ini begitu sunyi ditambah ada beberapa tugu in memmoriam pendaki yang tewas di jalur ini,, hihihi serem euy :D
Kami tidak istirahat disini,kami lansung melanjuti perjalanan menuju camp Kling, yang berada 100 meter lebih tinggi dibanding Arcopodo.Dari sini pohon cemaranya mulai jarang,karena bisa dibilang kami sudah masuk batas vegetasi Menuju puncak berpasir.
Tak lama kemudian kami sampai di Kling,cukup luas ternyata dibanding Arcopodo disini juga cukup sepi karna jarang ada pendaki yang memilih camp disini,kecuali arcopodo dan kalimati.
Kami lansung bangkit meraih carrier ,membuka lipatan tenda dan mendirikannya. Kami membuat 2 tenda,satunya tim kami dan satunya 3 temen dari ITN malang.Dan kami mendirikannya bersebelahan supaya kalau terjadi apa apa kami bisa saling respon.
Waktu menunjukkan pukul 16.00 WIB , tenda sudah selesai tinggal kami prepare untuk memasak dll.Sore itu begitu indah,karna kami bisa nampak jelas melihat garis horizon sunset dari kejauhan,dan juga ditambah pemandangan Puncak mahameru dengan letupan letupan GAS dari jogring saloka.
Semakin menuju gelap,skema sunset semakin indah,kami terus dimanjakan pemandangan indah Ciptaan tuhan yang maha kuasa.
Hari makin gelap, saatnya kami memulai untuk memasak, kami membagi bagi tugas,ada yang memasak sayur+sarden dan ada yang memasak nasi dan air.
Begitu lah indahnya pendakian,ketika kita bisa saling mengerti dan saling berbagi.Job memasak pun selesai, kami sholat magghrib terlebih dahulu dan kemudia dilanjuti dengan makan bersama.weeww nikmatnya berbagi nikmatnya bersama.
Selepas makan malam,kami menghabiskan malam dengan bengcengkrama, bercerita kisah masing masing hingga kisah pendakian bersama sebelumnya.Sampai tak terasa waktu menunjukkan jam 9 malam , waktu nya kami tidur,karena esok pagi jam 2 kami harus ready for summit attack.
Malam terus berjalan,detik demi detik berubah menjadi kesunyian dan kesepian, hanya suara jangkrik dan sesekali angin puncak yang turun perlahan dipunggungan.Hingga akhirnya tak terasa Suara Alarm HP.q featuring orokan keras teman disampingku,sontak membangunkanku, disamping itu juga terdengar suara langkah pendaki lain yang dari jam 11 malam di Kalimati hingga saat kami terbangun masih baru sampai ½ perjalanan.
Waktu itu tepat pukul 2.00, kami lansung mengambil langkah,memasang berbagai perlengkapan summit attack dan tak lupa sedikit menghangatkan diri dengan api parafin da secangkir kopi. Setelah semuanya siap,pukul 2.30 dini hari kami mulai perjalanan menuju Puncak Tertinggi di Pulau Jawa “Puncak Mahaddewa Semeru,3676 mdpl”.
Perlahan kami mulai menembus batas vegetasi,melewati punggunggan gunung dengan bibir jurang yang tipis dan terjal disebelah kami, kami berjalan perlahan namun pasti, karna kami tak mau fatal salah mengambil jalur karena resiko gelap dan jalur yang mulai berpasir.
Keluar batas vegetasi, kami mulai memasuki Tanjakan terjal berpasir Mahameru,,langkah mulai bervariasi,,melangkah 1 turun 2 langkah, lautan pasir dengan batu kerikil yang mulai masuk ke sepatu kami dan membuat rasa tak nyaman dalam pendakian.
Masih ada 600 m garis vertikal yang harus ditemmpuh, kalau hitungan jarang kurang lebih 1 km menuju puncak, wooww......gaq kebayang harus melewati lautan pasir ini sampai 1 km’an...

Jalur semakin terjal, kami pun terus melangkah, namun nampaknya di sini kami mulai tercecer aku dan salah satu temanku ada di baris depan sedang yang lainnya terpisah dibawah bercampur dengan pendaki pendaki lainnya.
Semangat kami takkan luntur , terutama aku,yang mulai merasa sesak dadaku karena oksigen yang kian tipis ditambah suhu dingin yang menyentuh angka minus derajat. Nafasku terus terengah, namun perlahan aku meraih langkah dan sesekali beristirahat mengobati dahaga.
Sudah pukul 4 pagi namun ku rasa perjalananku masih panjang, jelas terlihat memang,puncak menawan berjuta keindahan beberapa centi di dahiku, tapi hal itu hanya aku bisa jadikan motivasi untuk meraih mimpiku, miimpi di Puncak Mahameru...
Jalur makin menanjak,bibir jurang makin curam, aku behati hati dikala harus melawan pasir dan batu yang berjatuhan dari atas,bekas langkah pendaki diatasnya.Tanjakannya kini berubah drastis hingga menjadi 75” derajat lebih dengan track pasir yang makin dalam. Aku berdiri dan terperosot, kaki ku makin melemah karena tusukan dingin masuk disela sela celanaku.

Tak ada yang aku pikirkan selain 3676 mdpl impianku,,selangkah lagi selangkah lagi itu yang terus terpompa di dalam hatiku sampai akhirnya sunrise sudah mulai terlihat pada waktu itu tepat pukul 5.00, garis horizon ala sunrise membentang indah dilangit

,,,aku tak mau melewati momment indah tersebut,kuraih langkah dikala badan mulai melemah,,
Selangkah lagi,,,selangkah lagi ,,,selangkah lagi,,,,hingga akhirnyaa,,,,,
Tepat pukul 5.30 ,,,,,,, Di batas atap negri,atap pulau jawab ku bertakbir sambil menangis haru...
“Allahuakbar,,,allahuakbar,,Allahuakbar,,!!!” Mimpiku,,mimpi bersama kini ku menyentuhnya,,,bendera merah putih dititik 3676 mpdl menjadi saksi aku menyentuh impianku,,menggenggam dan merasakannya,,,spontan tetes air mata syukur keluar,,,walau kucoba tuk mengusapnya dengan sapu tangan indah pemberian Ibundaku,,,,,
I LOVE YOU MOM, I LOVE YOU DAD , I LOVE YOU ALL ,aku berdoa smoga aku masih ada jalan untuk mimpi mimpiku,aku diberi kemudahan untuk meraih mimpi mimpiku berikutnya,,dan aku ingin bahagia bersama kedua orang tua ku dan saudara saudaraku,,,,,amin... :’) ...
Aku tak mau melewatkan momment berharga itu,,sembari menunggu teman temanku dibawah,,aku mendokumentasikan smuanya,supaya kelak ada benda yang bisa menjadi sejarahku,ceritaku bagi anak cucuku. Itu mungkin menjadi salah satu alasan kenapa aku suka travelling,mengeksplor negeri dan daerah yang belum pernah aku kunjungi,,karena kalau tidak sekarang ,,kapan lagi ??? ^_^
Setelah puas befoto ria, tepat pukul 6.00 teman lainnyapun ikut menjadi saksi keindahan atap negeri ini. Dipuncak kami juga melihat tugu in memmoriam SOE HOK GIE daN IDHAN LUBIS yang dahulu meninggal ketika summit Mahameru. Wish you rest in peace J
Salah satu yang menarik juga dan tak mau kami lewati adalah pesona letupan kawah Jogring Saloka yanng mengeluarkan gas tebal kelangit, kadang gas beracun ataupun gas biasa,untungnya gaq gas beracun hehe...
Begitulah mungkin sekilas cerita dari perjalanan yang takkan pernah terlupakan dalam hidupku dan teman” sahabat bolang juga. Kami travelling bukan karna kami  berusaha menunjukan gaya hedonisme kami,,kami hanya berusaha mencari apa yang ingin kami cari ,apa yang dahulu kami impikan,,,, Because of WE ARE BOLANG AND NOT TOURISM J ....Disinilah kami belajar banyak hal,mulai dari Filosofi mencapai puncak dengan mencapai apa yang kita inginkan baik itu mimpi atau cita cita.....Setiap orang mungkin punya cara tersendiri dalam mengeksplore diri,mencari jati diri atau merefleksikan mimpi,yang pasti Kami menyarankan, “BELAJARLAH DARI ALAM, KARENA ALAM TAHU BANYAK MENGENAI KEHIDUPAN “

SEMANGAT KAWAN ..... !!!

Special Thanks buat Kawan” BOLANG DEXPLORER , Angga,ahsin,bang pencit sahabat sejati mahameru,
Teman teman arek ITN Maalang yang juga ikut merasakan indahnya kebersamaan mendaki,,
Orang tuaku,kakak,adikku yang selalu mendoakan ku,,,, I LOVE YOUR FOR EVERLASTING J
And teman ASPAL STMIK ASIA Malang yang dengan baik hati mengurus kami selama di Malang,,,, thanks guys,,,,, J


Writer


(Lalu Febrian Amria Junarta)





       

Continue