- -

Nidji - Diatas Awan Kita Kan Menang


Dari judul lagunya aja udah kedengeran menarik, yaps NIDJI - Diatas Awan Kita Menang merupakan single berikutnya yang dikeluarkan Nidji yang mana di Gunakan sebagai Soundtrack Film Terlaris saat ini yaitu 5 CM yang telah sukses menarik perhatian jutaan mata di Indonesia.

Lansung aja bagi yang mau download ne lagu,silahkan klik Link ini : Download From Mediafire !!

Continue
- -

“4 SAHABAT 3 KOTA 1 TUJUAN = PUNCAK MAHAMERU”

Siang itu begitu terik , tepat pukul 13.00 WIB saat kereta besi berumur tua mulai mengayun,berjalan pada sisi sisi rel yang tersusun rapi. Di Stasiun KA Pasar Senen Jakartalah aku memulai perjalanan, mengawali moment baru yang jujur belum pernah aku rasakan sebelumnya,yaitu “NAIK KERETA API”,,begitu lucu bukan,saat dahulu aku sering bernyanyi dengan riang sebuah lagu dengan lirik “naek kereta api ,,tut tut tut ,,siapa hendak turun,,,ke bandung surabaya”, mungkin begitulah bait lagu yang masih aku ingat yang sering aku nyanyikan disaat masih di Taman kanak kanak.Dan kini, pertama kalinya aku rasakan rasanya naek kereta besi berumur tua itu yang mana akan membawaku menuju kota tujuan dimana satu mimpiku berada, “Puncak Mahameru Malang-Lumajang”.Mungkin terlalu cepat ku berangan karna masih ada 20 jam lebih dari Stasiun Senen yang super panas and sumpek itu menuju Stasiun Kota di Malang yang terkenal asri dan damai.
KERETA pun berjalan,perlahan membawaku menembus pelosok pelosok kota yang jujur sangat begitu asing bagiku,kota yang masing masing memiliki various scheme berbeda-beda,yang tatkala menggoda mata disaat mata mulai mengantuk ingin terlelap. Hamparan sawah yang tampak baru selesai di panen menggoda mata disaat menjelang matahari mulai tenggelam, aku hanya bisa membayang aku duduk dengan secangkir kopi ditemani sountrack lagu “Berita kepada kawan –ebit g ade” sambil memandang indahnya hamparan karunia tuhan didepanku. Subhanallah J
Tak terasa matahari kian terbenam,mengubah sunset di sore hari berganti malam yang cukup terasa dingin,karena aku duduk tepat dipinggir berbatasan dengan jendela kereta yang nampak sudah usang sedikit retak.
Tak banyak yang kulakukan,malam aku hanya berharap pagi yang indah sudah menyambutku,di Kota Damai nan asri kata sebagian orang, “Malang”.
Waktu terus berputar menemani tidurku yang begitu nyenyak,sehingga tak sadar ALARM settingan KOS ku pun membangunkan ku dan juga semua orang di Gerbong 3 , Kereta MATARMAJA jurusan Jakarta – Malang itu,sontak aku terkejut dan segera mematikan alarmku, karna pagi itu baru pukul 5.30 pagi,disaat mungkin sebagian masih terlelap di dalam mimpi.Hehehe sedikit malu sih,but its fine just keep in right presume hehe...
Tepat pukul 7.30 WIB sesuai jadwal di lembaran tiket itu aku,tiba di Stasiun Kota Baru,Kota Malang. Nampak aktifitas terlihat mulai ramai di stasiun, mulai yang berjualan hingga petugas petugas KA yang mulai berdatangan dan mulai beraktifitas.
Lansung aku naik angkot biru muda yang akan membawaku sampai ke perempatan menuju pasar Tumpang Malang. Disini aku meminta referensi supir perihal rute selanjutnya yang harus aku ambil untuk bisa sampai di pasar Tumpang.Dan pak supir menunjukan angkot putih di perempatan , tanpa basi basi dan pastinya “hatur nuhun dulu ama pak supir” aku lansung pindah angkot menuju pasar Tumpang, tak lama ternyata ,,,kurang dari 30 menit sampailah aku di Pasar Tumpang dimana start perjalanan dimulai.
Turun dari angkot ,setelah membayar 6000 perak ke supir ,aku lansung beralih mencari Hartop/Jeep yang akan membawaku ke Start Pendakian Puncak Mahameru,yaitu Desa Ranupani Lumajang Jawa Timur.Pagi itu mungkin aku terbilang Lucky alias beruntung, karna aku mendapatkan hartop yang sudah ready to go,siap menuju kaki Gunung Mahameru.Setelah semuanya fix,,,Hartop mulai berjalan dan berharap aku bisa segera berjumpang dengan 3 kawanku yang sudah terlebih dahulu sampai di Ranupani via Bandung – Surabaya – Malang .
Di Hartop ,perjalanan menuju ranupani,aku juga berkenalan dengan 3 teman baru dari ITN Malang, yang katanya satu tujuan juga,yaitu menggapai Puncak Mahadewa Gunung Semeru.
Kami mulai memasuki area hutan di Pegunungan Tengger TNBTS Jatim, kehidupan suku tengger nampak jelas didepanku. Bertani dan bercocok tanam, membentuk bukitmenjadi lahan terasiring menaruh asa pada sayur mayur yang mereka tanam, sungguh perjuangan hidup ,dibalik senyum mereka yang terus menyapa disaat perjalananku menuju kaki Gunung Semeru.
Perjalanan ku terasa begitu terisi, mata ku tak puas tuk terus memandang paduan bukit menyisir ,, membentuk pelataran lembah yang begitu indah, ini belum seberapa, karna perjalanan ku sebenarnya dimulai dari titik 2300 mdpl di Desa Ranupani Gunung Semeru.
Dari atas bukit terlihat pada pasir berbisik ala Gunung Bromo terhampar jelas di depan mata, disitu sang supir hartop sempat rehat sejenak , mengajak kami para penumpang untuk menikmati skema alam yang begitu indah ini.
Puas dengan pemandanganbromo, perjalananpun berlanjut.Cukup dekat ternyata, tak sampai 15 menit akupun sampai di Pos Pendaftaran Pendakian Gunung Semeru.Disana terlihat 3 teman sudah menunggu dan telihat sudah pack carrier mereka dan siap melakukan pendakian.
Aku pun haanya mengganti pakaian dan lansung start pendakian disaat terik siang mulai menebar panas bercampur dingin hawa,lembah ranupani Gunung Semeru.
Dari Post pendaftaran kamipun mulai perjalanan menyusuri jalan setapak di tengah hutan menuju barisan bukit bukitbatu bertata.Dua jam perjalanan,kami sampai di area post Watu Rejeng,area bukit batu cadas yang diselimuti semak belukar.Di area ini kami rehat sejenak, mengisi kerongkongan dengan seteguk air ditemani roti manis yang sebelumnya sudah kami siapkan.
Cukup 5 menit beristirahat,kami tak mau buang banyak waktu,perjalananpun kami lanjutkan,menyusuri pinggiran bukit,hutan semi tropis nan indah. Sepanjang perjalanan kamipun sempat saling menyapa dengan beberapa pendaki lain dari kelompok dan kota yang berbeda beda juga.
Dan tak terasa kurang lebih 1,5 jam kami akhir nya sampai di tujuan camp pertama kami, yaitu Danau Ranu Kumbolo , danau luas di lembah perbukitan di tepat ketinggian 2500 mdpl.

Disini kami mulai mendirikan tenda karna semakin banyak pendaki yang berebut tempat untuk membangun tenda. Kami kebagian tepat di pinggiran danau, yang subhanallah terlihat indah di kala sunset. Disini banyak hal yang kami,terutama aku temukan, mulai dari 3 batu in memmoriam pendaki yang meninggal di tempat ini hingga batu tempat sesajen Ranu Kumbolo.Mungkin kalau ngecamp sendiri terasa angker, hehe but its fine because we got in crowded place now....hehe.
Malam itu terasa dingin seperti cuaca lembah yang selalu menusuk sendi hingga otot,kamipun menghabiskan malam dengan bengcengkrama ria,berbagi kehangatan di dalam tenda kecil berukuran 2 x 2 itu. Segala hal kami ceritakan,mulai dari kisah perjalanan dikereta hingga bisa nyampe sendiri di Kota Malang,hehe menjadi kisah menyenangkan tersendiri nantinya.
Tak terasa kami telelap,walaupun harus berjuang melawan dingin yang kian menusuk sendi melalui sela sela jaket yang padahal begitu tebal 2 hingga 3 kami pakai. Walaupun demikian kami berusaha terlelap hingga akhirnya,lagi lagi alarm ngetrol berpower full sound merobek nyenyak tidur kami. Padahal waktu itu masih pukul 4.30 pagi.Ya apa boleh buat,akhirnya kami meraih senter kecil,tuk membimbing kami keluar dari tendak yang mulai sumpek.Diluar kami menggelar matras sebagai alas ,dan mulai membuat api sebagai penghangat.Saat itu sunrise belum nampak tapi perlahan tersibak tirai malam oleh seberkas sinar dibalik bukit menghadap depan tenda kami. Ada satu hal yang unik, dari arah sunrise terlihat air danau seperti pelataran altar luas membentuk karpet.Wow,great i never seen it before.
Kami tak mau melewatkan momment itu , semua alat dokumentasi kami keluarkan,karena disinilah sisi indahnya ranu kumbolo sebenarnya,saat sunrise yang masih muda mulai menyapa,perlahan mulai membawa pagi.
Puas ber sunrise ria, kami disambut pagi dingin bercampur hangatnya matahari yang mulai meninggi , kaami mengisi perut dengan nasi yang tersisa di malam hari dengan sedikit tambahan mie rebus dan sajian sarden rasa aneh.
Selesai sarapan kami mulai membongkar tenda,merapikan barang dan bersiap siap melanjutkan perjalanan. Dari Ranu Kumbolo tujuan kami berikutnya adalah Kling sedikit diatas Arcopodo , karna kami berencana start summit sunrise ke puncak dari sana, lebih cepat dibandingkan start ddari Kalimati yang mana sebagian besar pendaki memilih menginap disini (Kalimati) .
Setelah semua beres ,we start to the next route.
Dari Ranu Kumbolo kami lansung di hadapi oleh “Tanjakan Cintta” sebuah tanjakan sekita 100 meter lebih dengan elevasi 45 – 50 derajat yang konon neh ceritanya “bagi yang bisa nanjak sampai atas tanpa istirahat dan menghadap kebelakang, Jodohnya bakal dekat ,bagi yang dah kawin makin langgeng hihihi...
Kamipun menanjak, aku dibaris terakhir menunggu teman temanku dahulu untuk sampai di atas terlebih dahulu. Aku mulai menanjak perlahan,,dengan beban carrier yang super berat dipunggung,,perlahan aku terus mendaki tanjakan cinta dan terus berjalan,hingga akhirnya aku sampai diatas tanpa stop ataupun nengok kebelakang,,wooww mantapss...nafasku lansung terengah,but sdikit happy menunngu efek mitos yang sampai saat ini tak kunjung terjadi ckckck.... :P
Setelah kami semua melewati tanjakan cinta, kini kami harus sedikit turun dan berjalan di padang oro oro ombo, yang super indah dan terkenal sebagai salah satu padang terindah di Indonesia,setelah sembalun di Gunung Rinjani. Sayang pada saat itu sedang musim kemarau jadinya bunga bunga di padang oro oro ombo telah hilang,kering melayu.Tapi jujur tetap indah dan sedap dipandang mata.
Setelah melewati padang sepanjang 500 meter tersebut, kami akhirnya sampai di Area CEMORO KANDANG , sesuai namanya yang berarti Kandang/kawasan hutan cemara .Disini kawasannya begitu luas,tak terhitung jumlah cemara yang ada di kawasan ini, yang pasti banyak sekali.
Disini kami beristirahat sejenak, minum air dan sedikit tambahan snnack di tas carrier kami. O ya disini tim kami bergabung juga dengan 3 orang teman dari ITN Malang yang rencananya juga akan summit sunrise dari Kling nanti.
Puas bercengkrama, kami melanjutkan perjalanan.Menyusuri hutan Cemara yang menyisip terik disela sela kami terus berjalan,sesekali berhenti menikmati sajian alam sajian indahnya alam hingga buah buahan hutan seperti berry yang begitu manis kami rasakan.Cemoro kandang memang dipenuhi tumbuhan liar,termasuk pohon berry yang sepanjang perjalanan kami temukan disisi jalan setapak, ohh inilah sajian alam dari sang ilahi,patut untuk kita syukuri.
1,5 Jam perjalanan akhirnya sampailah kami di BLOK JAMBANGAN 200 meter lebih tinggi dibanding Cemoro Kandang, dan tempat yang sungguh indah,dari sini kami bisa melihat jelas Puncak Berpasir Gunung MAHAMERU,puncak impian para pendaki.Disini kami istirahat sejenak,menikmati ruang alam dengan sajian keindahan ditemani hhilir angin yang sejuk sekaali.
Tak berlama lama di Blok Jambangan, kami lansung menuju Area Berikutnya yaitu KALIMATI . Jaraknya kurang lebih 800 meter ,dan tak sampai 30 menit kami sampai di area tujuan.
Kalimati umumnya adalah sebuah padang luas dipenuhi edelweiss dan terdapat 1 rumah yang sudah semi hancur tak terurus. Disini kami istirahat menikmati hilir angin lembah yang turun dari puncak mahameru.
Aku dan beberapa teman turun di ke Sumber Mani mengisi cadangan air untuk malam ini dan esok hari. Cukup jauh ternyata,semula ku kira hanya 5 ato 10 menit ternyata bolak balik kalimati sumber mani lebih dari 20 menit, weeww,,tapi disini aku sungguh terkagum kagum karna di masa musim panas kerontang seperti ini,di mahameru ada satu titik ,tepatnya sumber mani masih menyimpan cadangan air yang merembes melalui,tebing, jernih sekali serasa Aqua yang setiap hari aku minum.
Setelah pasokan air penuh kami kembali ke aarea kalimati , disini kami bertemu dengan beberapa pendaki dan porter yang terlebih dahulu sampai puncak dan akan segera turun ke Ranu Kumbolo.
Seperti kata pepatah “Rezeki gak kan kemana J “ ,abang porter memberikan semua pasokan makanan tersisa dan juga air kepada kami dan tentunya tidak kami tolak,mengingat kami masih 1 – 2 hari di sini.
Setelah semuanya sudah merasa fit kembali,pukul 13.00 kami melanjutkan langkah kami, menuju Area Keling +/- 3000 mdpl dimana kami berencana akan nge camp disana.
Kamipun mengambil langkah mulai dari turun sedikit ke lembah dan mulai memasuki hutan menuju area Arcopodo, Jalurnya mulai menanjak,tidak ada bonus karna jalur bercampur debu tebal yang mulai perlahan masuk disela sela masker kami, kami tak bisa membayangkan,apabila kami mengambil camp di Kalimati dan start summit pukul 11 malam melewati jalur seperti ini, oh my godi cant imagine it....
Tak sampai 1 jam kami tiiba di Area Arcopodo,area +/- 2900 mdpl. Di area ini begitu sunyi ditambah ada beberapa tugu in memmoriam pendaki yang tewas di jalur ini,, hihihi serem euy :D
Kami tidak istirahat disini,kami lansung melanjuti perjalanan menuju camp Kling, yang berada 100 meter lebih tinggi dibanding Arcopodo.Dari sini pohon cemaranya mulai jarang,karena bisa dibilang kami sudah masuk batas vegetasi Menuju puncak berpasir.
Tak lama kemudian kami sampai di Kling,cukup luas ternyata dibanding Arcopodo disini juga cukup sepi karna jarang ada pendaki yang memilih camp disini,kecuali arcopodo dan kalimati.
Kami lansung bangkit meraih carrier ,membuka lipatan tenda dan mendirikannya. Kami membuat 2 tenda,satunya tim kami dan satunya 3 temen dari ITN malang.Dan kami mendirikannya bersebelahan supaya kalau terjadi apa apa kami bisa saling respon.
Waktu menunjukkan pukul 16.00 WIB , tenda sudah selesai tinggal kami prepare untuk memasak dll.Sore itu begitu indah,karna kami bisa nampak jelas melihat garis horizon sunset dari kejauhan,dan juga ditambah pemandangan Puncak mahameru dengan letupan letupan GAS dari jogring saloka.
Semakin menuju gelap,skema sunset semakin indah,kami terus dimanjakan pemandangan indah Ciptaan tuhan yang maha kuasa.
Hari makin gelap, saatnya kami memulai untuk memasak, kami membagi bagi tugas,ada yang memasak sayur+sarden dan ada yang memasak nasi dan air.
Begitu lah indahnya pendakian,ketika kita bisa saling mengerti dan saling berbagi.Job memasak pun selesai, kami sholat magghrib terlebih dahulu dan kemudia dilanjuti dengan makan bersama.weeww nikmatnya berbagi nikmatnya bersama.
Selepas makan malam,kami menghabiskan malam dengan bengcengkrama, bercerita kisah masing masing hingga kisah pendakian bersama sebelumnya.Sampai tak terasa waktu menunjukkan jam 9 malam , waktu nya kami tidur,karena esok pagi jam 2 kami harus ready for summit attack.
Malam terus berjalan,detik demi detik berubah menjadi kesunyian dan kesepian, hanya suara jangkrik dan sesekali angin puncak yang turun perlahan dipunggungan.Hingga akhirnya tak terasa Suara Alarm HP.q featuring orokan keras teman disampingku,sontak membangunkanku, disamping itu juga terdengar suara langkah pendaki lain yang dari jam 11 malam di Kalimati hingga saat kami terbangun masih baru sampai ½ perjalanan.
Waktu itu tepat pukul 2.00, kami lansung mengambil langkah,memasang berbagai perlengkapan summit attack dan tak lupa sedikit menghangatkan diri dengan api parafin da secangkir kopi. Setelah semuanya siap,pukul 2.30 dini hari kami mulai perjalanan menuju Puncak Tertinggi di Pulau Jawa “Puncak Mahaddewa Semeru,3676 mdpl”.
Perlahan kami mulai menembus batas vegetasi,melewati punggunggan gunung dengan bibir jurang yang tipis dan terjal disebelah kami, kami berjalan perlahan namun pasti, karna kami tak mau fatal salah mengambil jalur karena resiko gelap dan jalur yang mulai berpasir.
Keluar batas vegetasi, kami mulai memasuki Tanjakan terjal berpasir Mahameru,,langkah mulai bervariasi,,melangkah 1 turun 2 langkah, lautan pasir dengan batu kerikil yang mulai masuk ke sepatu kami dan membuat rasa tak nyaman dalam pendakian.
Masih ada 600 m garis vertikal yang harus ditemmpuh, kalau hitungan jarang kurang lebih 1 km menuju puncak, wooww......gaq kebayang harus melewati lautan pasir ini sampai 1 km’an...

Jalur semakin terjal, kami pun terus melangkah, namun nampaknya di sini kami mulai tercecer aku dan salah satu temanku ada di baris depan sedang yang lainnya terpisah dibawah bercampur dengan pendaki pendaki lainnya.
Semangat kami takkan luntur , terutama aku,yang mulai merasa sesak dadaku karena oksigen yang kian tipis ditambah suhu dingin yang menyentuh angka minus derajat. Nafasku terus terengah, namun perlahan aku meraih langkah dan sesekali beristirahat mengobati dahaga.
Sudah pukul 4 pagi namun ku rasa perjalananku masih panjang, jelas terlihat memang,puncak menawan berjuta keindahan beberapa centi di dahiku, tapi hal itu hanya aku bisa jadikan motivasi untuk meraih mimpiku, miimpi di Puncak Mahameru...
Jalur makin menanjak,bibir jurang makin curam, aku behati hati dikala harus melawan pasir dan batu yang berjatuhan dari atas,bekas langkah pendaki diatasnya.Tanjakannya kini berubah drastis hingga menjadi 75” derajat lebih dengan track pasir yang makin dalam. Aku berdiri dan terperosot, kaki ku makin melemah karena tusukan dingin masuk disela sela celanaku.

Tak ada yang aku pikirkan selain 3676 mdpl impianku,,selangkah lagi selangkah lagi itu yang terus terpompa di dalam hatiku sampai akhirnya sunrise sudah mulai terlihat pada waktu itu tepat pukul 5.00, garis horizon ala sunrise membentang indah dilangit

,,,aku tak mau melewati momment indah tersebut,kuraih langkah dikala badan mulai melemah,,
Selangkah lagi,,,selangkah lagi ,,,selangkah lagi,,,,hingga akhirnyaa,,,,,
Tepat pukul 5.30 ,,,,,,, Di batas atap negri,atap pulau jawab ku bertakbir sambil menangis haru...
“Allahuakbar,,,allahuakbar,,Allahuakbar,,!!!” Mimpiku,,mimpi bersama kini ku menyentuhnya,,,bendera merah putih dititik 3676 mpdl menjadi saksi aku menyentuh impianku,,menggenggam dan merasakannya,,,spontan tetes air mata syukur keluar,,,walau kucoba tuk mengusapnya dengan sapu tangan indah pemberian Ibundaku,,,,,
I LOVE YOU MOM, I LOVE YOU DAD , I LOVE YOU ALL ,aku berdoa smoga aku masih ada jalan untuk mimpi mimpiku,aku diberi kemudahan untuk meraih mimpi mimpiku berikutnya,,dan aku ingin bahagia bersama kedua orang tua ku dan saudara saudaraku,,,,,amin... :’) ...
Aku tak mau melewatkan momment berharga itu,,sembari menunggu teman temanku dibawah,,aku mendokumentasikan smuanya,supaya kelak ada benda yang bisa menjadi sejarahku,ceritaku bagi anak cucuku. Itu mungkin menjadi salah satu alasan kenapa aku suka travelling,mengeksplor negeri dan daerah yang belum pernah aku kunjungi,,karena kalau tidak sekarang ,,kapan lagi ??? ^_^
Setelah puas befoto ria, tepat pukul 6.00 teman lainnyapun ikut menjadi saksi keindahan atap negeri ini. Dipuncak kami juga melihat tugu in memmoriam SOE HOK GIE daN IDHAN LUBIS yang dahulu meninggal ketika summit Mahameru. Wish you rest in peace J
Salah satu yang menarik juga dan tak mau kami lewati adalah pesona letupan kawah Jogring Saloka yanng mengeluarkan gas tebal kelangit, kadang gas beracun ataupun gas biasa,untungnya gaq gas beracun hehe...
Begitulah mungkin sekilas cerita dari perjalanan yang takkan pernah terlupakan dalam hidupku dan teman” sahabat bolang juga. Kami travelling bukan karna kami  berusaha menunjukan gaya hedonisme kami,,kami hanya berusaha mencari apa yang ingin kami cari ,apa yang dahulu kami impikan,,,, Because of WE ARE BOLANG AND NOT TOURISM J ....Disinilah kami belajar banyak hal,mulai dari Filosofi mencapai puncak dengan mencapai apa yang kita inginkan baik itu mimpi atau cita cita.....Setiap orang mungkin punya cara tersendiri dalam mengeksplore diri,mencari jati diri atau merefleksikan mimpi,yang pasti Kami menyarankan, “BELAJARLAH DARI ALAM, KARENA ALAM TAHU BANYAK MENGENAI KEHIDUPAN “

SEMANGAT KAWAN ..... !!!

Special Thanks buat Kawan” BOLANG DEXPLORER , Angga,ahsin,bang pencit sahabat sejati mahameru,
Teman teman arek ITN Maalang yang juga ikut merasakan indahnya kebersamaan mendaki,,
Orang tuaku,kakak,adikku yang selalu mendoakan ku,,,, I LOVE YOUR FOR EVERLASTING J
And teman ASPAL STMIK ASIA Malang yang dengan baik hati mengurus kami selama di Malang,,,, thanks guys,,,,, J


Writer


(Lalu Febrian Amria Junarta)





       

Continue
- -

Mendaki Puncak Mahadewi Gunung Rinjani
Aku ingin sedikit bercerita tentang sebuah kisah yang pernah kurasakan dan takkan pernah terlupakan dalam hidupku.
Yah....sesuai judul diatas mungkin teman teman sudah dapat gambaran apa yang akan kuceritakan.Cerita ini bermula tepatnya 1 tahun lalu ketika tugas menumpuk di meja kantor Diva Telkom Mataram membuat kami jenuh , ya kami saat itu berstatus tenaga bebas disana alias "Geladi/Magang" yang mana memang merupakan program resmi dari Kampusku Telkom Institut of Technology Bandung.
Disaat jenuh menerpa,kami berbisik sembari searching informasi di Google dan jari jemari ku tertuju tuk mengetik keyword di box search "Gunung Rinjani" ,klik enter dan deretan informasi ditampilkan di layar PC di kantorku.Seraya aku berfikir dalam hati "Aku sudah sekian puluh tahun hidup di pulaau indah ini tapi ada satu hal yang aku lupakan, "Keindahan Puncak Mahadewi - Rinjani" yang jelas terpampang indah terlihat dari sini tak pernah sekalipun aku coba untuk capai.
Akhirnya berbekal ucapan bismillah aku memutuskan untuk aakhir bulan ini merajut mimpi menggapai puncak tertinggi kedua di Indonesia ini "RINJANI". Tanpa pikir panjang akupun mengajak hampir semua teman Geladiku,tapi mereka tidak ada yang berminat dan mau,tapi beruntunglah 2 orang temanku yang lain yaitu Delius (Ciamis) dan Rama (Bekasi) sangat berminat dan memang sengaja memilih Geladi di Lombok untuk bisa menjelajahi seluruh keindahan di Bumi Sasak ini.
Fix akhirnya kini saatnya kami melakukan semua persiapan,pembelian logistik,persiapan fisik dll.
Singkat cerita tibalah harinya,dipagi yang cerah saat burung baru mulai berkicau indah dibalik pepohonan kamipun sudah siap dan berdiri di pinggir jalan pejanggik menanti angkot menuju terminal Bartais Mataram.Sesampai nya di Terminal elf hitam jurusan Aikmel Lombok Timur sudah menanti siap jalan menuju terminal berikutnya,tanpa fikir panjang kamipun meraih langkah masuk pelataran belakang elf yang bau nya super bikin pusing,haha but its ok just have fun on the trip.
Angin mengalun disela sela jendela elf membuat kami sedikit terlelap,ngantuk,bercampur pusing tapi kami tak mau melewati perjalanan kami keindahan jejeran bukit dan hijaunya padi menggoda mata kami tuk tetap on selama perjalanan,sehingga tak terasa kamipun sudah tiba di Pasar Aikmel tepatnya persimpangan menuju Desa Sembalun Lawan,Lembah di kaki gunung rinjani.
Turun di terminal pasar aikmel kami rileks sejenak menigisi tas dengan bahan makanan tambahan serta bahan bakar juga.Tak lama berselang Pickup Colt telah menanti,dan kami melakukan nego harga dan setelah sepakat kami lansung di bawa menuju tujuan.
Sepanjang perjalanan kami tak bosa mengucap subhanallah,karna deretan keindahan jelas terpampang di depan kami.Keluar masuk hutan melihat aneka satwa hutan terutama monyet yang berlalu lalang di jalanan, hingga sampai akhirnya di tempat tujuan.Kami lansung diantar menuju Pos Nol Pos/Kantor Taman Nasional Gunung Rinjani di Sembalun. 
Disana kami segera melakukan proses pendaftaran, mengisi air dalam gerigen kosong yang telah kami sediakan, dan yang pasti sholat dzuhur berjamaah.
Setelah semua fix kami tak berlama lama di pos Nol karna waktu sudah mulai menunjukan Pukul 2.00 Wita saat terik menyengat namun angin gunung menyapa turun di lembah sembalun yang jujur kaloq boleh saya sebut juga sebagai hidden paradise yang ada di Pulau Lombok Ini.
Perjalananpun dimulai , nyaris selama 1,5 jam lebih kami hanya menyusuri Ladang milik petani lokal,jalan setapak berbatu menghiasi perjalanan kami.Tapi ada satu hal yang membuat perjalanan kami penuh istirahat dan terkesan pelan alias lambat, yaitu barang bawaaan kami yang super berat, maklum belum pernah bawa barang seberat itu sebelumnya,apalagi buat daki atau nanjak, temenku delius dan rama membawa carier besar yang nyaris penuh dengan perlengkapan kami.Aku membawa tas punggung 1 dibelakang dan didepan juga yang mana berisi stok air dalam gerijen, oh man really heavy ...!!! J
Setelah 2 jam’an berjalan kamipun sampai di Pos 1 Pos ditengah padang savana, dan hanya ada saung disana.Kami rehat sejenak dan minum mengisi kerongkongan yang mulai mengering dengan setetes air yang sbelumnya telah kami isi.Tak berlama-lama disitu kamipun melanjutkan perjalanan dan tujuan kami berikutnya yaitu Pos 2 di samping jembatan masih di padang savana.Tepat Pukul 4.30 wita kami sampai di Pos ini, pos ini sedikitlebih tertututp dibanding pos sebelumnya,ya ,,, sama seperti pos 1 disini kita jumpai saung kokoh dari besi dan konon katanya disitu ada mata air,tapi stok air kami masih banyak dan kami lansung melanjutkan perjalanan.
Hari kian sore, Langit makin  memerah hingga menjadi gelap,suara azan terdengar jauh di polosok negeri,ya sontak kami menghentikan perjalanan dan siap membangun ttenda di pos Pada Baalong, pos berikutnya setelah pos II. Delius dan rama membangun tenda,sedangkan aku sibuk menjadi koki gunung membuka bungkusan mie instan dan mulai memasak air, sungguh tak kuat kurasa suhu gunung menyengat menyusup disela sela penutup tubuh.Setelah itu kami bergantian sholat Maghrib dan Isya disitu terdapat saung Pos Paada Balong yg terbuat dri besi yang cukup kokoh, tapi setelah masuk rokaat 1 bak goncangan Gempa 7 skala richter Saung pung bergoyang mendapat refleks dari tubuh kami yg mulai mengigil mendapat serangan dingin dari saung besi yang mulai terasa es , sambil membaca fatihah secara terbata bata karna dingin yang makin menjadi,kami tetap kokoh untuk menghadap dan sujud padamu ya rabbi, alhamdulillah setelah segera kami mulai membuat perapian untuk menikmati malam sambil makan bakmi bercampur kopi,oh nikmatnya makan di tengah keindahan berbalut dingin di hiasi bintang dan terangnya bulan.Lama kami bercanda gurau kini saatnya kami menjemput mimpi ,perlahan kami mengatur kamar kecil yang kami buat dan memasang selimut tebal dan berlapis kain sebagai tameng (tapi tetep aja dingin).Mencoba untuk terlelap namun tak kunjung memejamkan mata,kami pun bercerita tentang segala hal yg menurut kami pantas untuk diceritakan,,haha,,yang pasti ga cerita maem macem loo :p
Waktu semakin malam akhirnya kami terlelap,aku menjadi orang terakhir yang memejamkan mataa malam itu yaang terus mencoba melawan rasa dingin, gaq ada mimpi gaq ada kenyamanan tidur malam itu sampai tengaah malam aku sadar karena mendengar suara mengerang ganas disekitar kemahku. Aku tak tahu itu ,tapi menurut instingku,itu adalah hewan liar sejenis Anjing Gunung yang memang banyak berkeliaran disekitar taman nasional Gn.Rinjani,aku tak mau terbalut rasa ketakutan akupun melanjutkan tidur dan siap untuk bangun di pagi hari nanti.    
Tepat pukul 5.00 Wita suara derap langkah kaki tersangkut ditali tenda membangunkan kami, who is that? Kami sontaak bangun dan ternyata Pendaki lokal dari Desa sembalun yang hendak ke Plawangan. Akhirnya kami semua terbangun mengakhiri tidur yang terasa hampa malam itu , ketika kami membuka tenda,subhanallah skema alam menggoda saat matahari mulai bangun merayu tuk dilihat,indahnya sunrise dibalik bukit di gunung Rinjani ini,subhanallah kata itu laah yang terus aku ucapkan seiring skema indah ciptaan tuhan terpampang jelas di depan mataku.Kami lansung membereskan semua perlengkapan lagi lagi Sang Koki beraksi hehe...aku segera menyalakan api tuk membuat sajian hangat peredam dingin di pagi ini, sedangkan 2 sahabatku sibuk meruntuhkan tenda. Takk lama stelah semuanya rapi dan beres ,sajian hangat pun tersaji,lagi lagi disini kebersamaan dalam pendakian menjadi moment terindah perjalanan kami,senda gurau,,canda tawa dan cerita terlantun dari kami semua.Sehingga kami tak sadar perut kami sudah mulai hangat dan The real Journey is Begin...
Tepat pukul 7.00 Kami mulai beraksi Melalui Track sesungguhnya untuk jalur Pendakian Sembalun yaitu 7 Bukit Penyesalan ( 7 Regret Hills ) secara  spesifik aku mungkin tak tau makna julukan itu ,yang pasti secara nyata yang kulihat adalah jejeran bukit yang terhitung berjumlah tujuh dan menanjak nonstop tak ada bonus, kami perlahan mendaki ,menyeret kaki melewati satu persatu punggungan bukit dan sesekali istirahat minum setetes air.Disinilah akhirnya aku paham kenapa di juluki 7 Bukit penyesalan,saat terik panas mulai tiba tiba berubah menjadi hawa dingin dan angin yang menusuk badan dan kaki,jujur saat itu sontak membuatku duduk termenung dengan fokus yang mulai hilang karena hawa tersebut,kudengar sapaan alam disekeliling,tawa tawa yang tak jelas dan suara anak kecil berlari di balik jurang aku coba melihat keatas tapi temanku sudah mulai jauh di atas bukit,tapi saat itu aku mencoba bangkit meraih langkah dengan lantunan doa supaya fokusku kembali dan aku terjauh dari halusinasi yang berujung maut dan bahaya. Perlahan namun pasti dari atas aku bertemu turis yang mau turun dan menyemangatiku...few minutes left boys...hurry get your spirit !! ya aku berusaha percaya dan positiv thinking dengan kata om turis tapi alhamdulillah ternyata benar satu bukit tersisa dan ditanjakan terakhir yang super berdebu dengan kemiringan 80 derajat aku berpegang pada akar akar yang kupercaya kuat sebagai alat untuk membantuku naik,
Dan Finally stelah 5 jam kami berjalan..titik 2900 mdpl pun  kucapai ya..Plawanga Sembalun pintu untuk jalur sembalun Menuju Puncak..dan Disini kami terpana karna kaldera Gunung yang berupa danau yang dulu hanya bisa kudengar kini bisa kulihat didepan mataku,Danau segara anak yang biru gagah mendiami kawah Mahadewi gunung Rinjani. Kami berfoto foto sejenak dan lansung merangkuh Carrier menuju Camp area di Plawangan sembalun lumayan,sekitar 20 menit dari temapt yang tadi kami sampai. Disini juga kita bisa mmendapat scenery negeri diatas awan yang indah ,gundukan awan menutupi  seperti kasur dilangit. Setiba kami di camp area disini sudah mulai banyak turis yang membuat tenda,dan kami lansung membuka ransel dan lagi” sang koki pun melakukan tugasnya, kali ini kami memasak beras sebagai energi buat besok pagi Summit Sunrise Puncak rinjani.
Aku membuat menu yang cukup mewah dibanding sebelumnya, ya sarden feat mie menjadi menu malam ini, hari sudah sore dan nasi sudah matang dan semuanya kami masukkan ke tenda, dan kamipun segera mencari mata air untuk sedikit membasuh muka yang usang,kusam berbalut debu. Sesampainya di mata air kami terpesona melihat mata air yang begitu jernih,mata air yang betul betul segar anugrah tuhan di balik bukit berbatu ini,air itu mengalir alami dan setelah kami coba untuk minum,gilee Aquapun kalah ... airnya berasa dan segar ,kami membasuh muka dan mengisi cadangan air untuk besok(soalnya bawa gerigen).
Setelah kami kembali ke tenda dan disana kami bersenda gurau denga  turis yang juga akan summit sunrise keesokan paginya, tak lupa kami menitipkan pesan untuk membangunkan kami ikut summit besok pagi ,, haha lumayan,,daripada telat ntar ..Malam hitung terasa indah,dinginnya malam terasa hangat ketika kami makan bersama di temani api unggun kecil yang kami buat bersama. Sesekali kami join dengan api unggun kawan kwan pendaki mancanegara yang api unggunnya lumayan gede hehe,,malam itu langit terasa terang kaarna jutaan bintang menghiasi keindahan langit malam.Kami tak mau menyia nyiakan momment yang begitu indah malam ini, kami segera masuk menggambil Quran dan sama sama membaca yasin sembari menikmati alunan angin malam dengan cahaya bintang kecil bersinar.Setelah itu kami masuk kembali ketenda dan bercenda gurau sambil makan panganan kecil yang kami bawa, jam telah menunjukan pukul 9 malam lebih kami pun tertidur dan siap untuk Summit Sunrise di puncak Rinjani esok pagi.
Tepat pukul 2.30 wita dini har kami terbangun karena mendengar canda tawa paman porter diluar sana,kami kira sudah mulai siap,kamipun keluar membuat api unggun untuk menemai kami sebelum summit pukul 3.00 wita.Setengah jam berlalu paman porter mulai membangunkan tamu untuk bersiap mendaki puncak,kamipun tak mau ketinggalan sgeera kami rengkuh tas kecil,kami isi air satu botol ,kompor dan parafin serta beberapa bungkus Kopi (Rencana mau ngopi di Puncak).
Semua siap dan kami pun siap, kami dari belakang mengikuti rombongan yang notabene hampir semuanya turis kami mengarah punggungan dan 1 jam kurang kami sampai punggungan batas vegetasi dan seterusnya berpasir.Nah disinilah medan sesungguhnya,perlahan makin menanjak dengan jalan berpasir yang kanannya jurang sedalam ratusan meter menuju kawah dan kirinya jurang curam nonstop hingga bukit di sembalun waaww ngeri euy,tapi kami tetap positive thinking berjalan melangkah tiga turun 2 berat terasa kaki ,pusing terasa kepala,debu membbalut,oksigen mulai tipis di ketinggian 3300 mdpl kami rehat sejenak minum air yang mulai teras dngin membeku merasakan kulkas alam bersuhu 2 derajat kurang,kami terus berjalan ,sesekali bercanda dan bersendau dengan teman pendaki dari australia bernama michael,kocak saat itu dia dengan polos menawarkan bir penghangat tubuh kepada saya,sontak saya berkata “ sorry i cant drink it , ihave mineral water in my bag” haha tolakan halus saya lancarkan, yang saya takut dari dia adalah jalannya yang sempoyongan efek minuman keras tersebut but finelah untung dia punya paman porter yang setia menemani.
Semakin naik semakin menanjak puncak semakin jelas terlihat namun disinilah tantangannya titik 3600 mdpl tersisa 126 meter vertikal lagi yang harus ditempuh dalam waktu 30 menit..dengan kemiringan 75 derajat dengan lebar punggungan gunung yang semakin keci ,kalau gak salah +/- 1 meter’an, takut berbalut waspada karna saat itu angin puncak menghantam kencang , menutup pandangan kami dan memaksa kami tuk merangkak, aku sempat menangis karna tak kuat dengan rute tersisa namun temanku memboost spiritku dan juga om porter yang terus menemaniku,tinggal dikit lagi dek,merangkak saja ga pa pa, akhirnya tepat pukul setegah enam pagi semua itu menjadi kenyataan,inilah puncak Mahadewi Gunung Rinjani inilah keindahan tuhan yang patut untuk ita syukuri 3726 mdpl puncak berapi kedua tertinggi di indonesia kuraih puncak tinggih di tanah kelahiranku yang dulu hanya bisa kubayangi tanpa pernah terpikir tuk kudaki, semua jelas terlihat Pulau sumabawa nan jauh disebelah timur,Gili trwangan disebelah utara dan Gunung Agung bali pun terlihat dengan shiluet indah di balik awan,, “Sunrise oh sunrise,,Rinjani oh Rinjani,,Aku cinta padamu ,terima kasih Tuhan engkau telah menyuguhkan sajian alam,ciptaanmu yang terindah,subhanallah subhanallah subhanallah  ” suhu – sekian derajat teka masalah saat itu karena semua telah terobati,segera kami menggelar sajadah yang kami bawa didalam tas dan bersujud dipuncak Mahadewi bersujud kepada Allah swt mensyukuri semua ciptaan nya dan anugerahnya, terima kasih ya rabb dalam doaku, sembari meneteskan air mata.Kami juga amembuat kopi disini,begitu susahnya menyalakan apidengan farafin,hingga akhirnya bsa nyala hingga air kami mendidih,sunggguh nikmatnya kopi pagi itu dengan suguhan Skema alam yang begitu indah,, terima kasih sekali lagi ya rabb...
  Tak terasa sudah jam 7 pagi,kami bersiap untuk turun menuju camp, dan kami turun dengan jurus ninja kros berlari kecil membabat punggungan demi punggungan, dan tak disangka kami turun Cuma dalam 1,5 jam saja, cepat juga ya,hehe.
Setibanya di camp kami lanssung beres beres ,karna semua orang ternyata sudah mulai beranjak menuju Danau Segara Anak.
Setelah semua beres kami pun berjalan menuju simpangan  di plawangan dan turun menyusuri jurang jurang terjal,tanpa boonus,jujur,disini perlu ekstra hati hati karena jurangnya terjal bukan maen dan kadang longsor saat kita berpijak turun,saya cari ama dengan melewati batu batu besar tempat berpijak tak disangka begitu jauh perjalanan kami,danau yang begitu indah tak kunjung terlihat beberapa kami istirahat tapi akhirnya setelah 4 jam berjalan menyusur bukit demi bukit terjal menurun,4 jam kemudian tepat pukul 3.00 kami sampai di danau suer indah itu,”Danau Segara Anak” ,disinilah dulu kakekku berkisah pernah menyelam mencari batu yang konon bisa di jadikan obat, terlepas dari itu semua memang kita harus yakin bahwa tuhan telah menciptakan alam seindah ini dengan berjuta rahasia dan manfaat didalamnya.
Tak lama kami lansung membuat kemah dan segera bersiap siap untuk rehat sejenak menikmati sunset yang super indah di kaldera mahadewi Gunung rinjani yang menyimpan berjuta misteri, kini aku tahu kenapa Danau ini disebut Danau Segara anak yang dalam bahasa sasak Segara=laut anak=anak,Danau laut anakan,tapi benar justru disinilah aku terheran heran karna Sejenis ganggang laut tumbuh lebat di dalam danau aku menemukan samplenya di muara danau bener bener asli rumput laut,subhanallah pikirku,dan di pinggir dnau aku melihat beberapa pendaki memancing ikan di danau segara anak,dan ya lumayan juga sih keliatannya ikan itu kata mereka akan mereka asinkan dan dibawa pulang kedesa mereka.
Dari informasi pendaki kami mengetahui bahwa ada sumber air panas yang bisa jadi tempat pemandian,kebetulan nih sudah gerah euy.Setelah mengisi full cerigen dengan air dari sumber mata air alami,kami tak menyia nyiakan kesempatan,lansung membuka baju dan berendam diair panas, disitu juga ada beberapa pendaki lokal dari sembalun yang katanya sengaja menuju danau untuk mandi di pemandian air panas,,woww,,,setelah lama mengobati rasa gerah dan kembali segar kami lansung kembali ke camp dan bersiap untuk membuat makanan.
Namun disinilah aku merasakan hal aneh dengan kondisi tubuhku,seketika aku lemas pusing panas dan karuan,inilah mountain sickness atau sering kita kenal dengan sebutan Demam Gunung,akhirnya aku rasakan juga,ya mungkin karena tadi aku lansung menghangatkan kepalaku di air panas.hmm akhirnya aku lansung terbaring lemah tak berdaya dan lansung merengkuh selimut tebal untuk tertidur,dan kini giliran temanku delius menjadi koki,memasak mie dan energen,aku pun terbangun lemas dan segera makan nasi setengah matang buatan temanku hehe...tapi jujur aku sangat bahagia karena dia begitu care merawatku selama sakit,thank dude.Akhirnya kami tak lama menikmati sajian,karena mata kami mulai mengantuk ingin segera bermimpi.
Tepat pukul 5.30 dimana seharusnya ayam berkokok hehe,,kan gaq ada ayam.. kami terbangun dan alhamdulillah aku telah sembuh dan fit seperti sedia kala, setelah sholat kami kembali ke job masing masing, sang kokipun siap beraksi memasak nasi bercampur mie,Cuma menu itu yang tersisa dan bisa kami sajikan dan tak lupa segelas energen menemani,namu kami tetap bersyukur setidaknya alam yang indah ini telah menjadi lauk tak terhingga menemani nasi kami yang perlahan namun lahap kami makan hehe.
Waktu menunjukan pukul 9.00 pendaki yang lain yang setahu kami dari Singapura telah berjalan menuju tanjakan sisa sebelum Puncak plawangan senaru Pintu terakhir menuju hutan terakhir dan Pos Terakhir.Bismillah,kami siap berjalan,dengan perlahan namu pasti kami sisir pinggir danau menuju hutan yang mulai menanjak,disinilah the real challange,selama 2,5 jam kedepan kami harus kuat mendaki track terjjal berbatu tanpa bonus wahh,,hmm tapi ganbatte aja dah,disini kami mulai keteteran karena kaki kami mulai terasa pegal tak karuan tapi indahnya Scene sepanjang track membuat kami terus termotivasi melewati gundukan bukit demi bukit,dan tanjakan terakhir disnilah aku sempat in danger situation , yah Jembatan disisi tebing yang bawahnya Jurang terjal yang siap menangkap anda apabila terjatuh,aku berpegangan di jembatan itu namun ,hampir aku terlempar, jembatan itu ternyata oleng karna ujungnya yang telah disemen ternyata tidak kuat dan mau roboh, oh my god please save me in this situation ... aku sempet tersedu takut, namun aku berusaha berpegang kuat pada batu dan akar di tebing dan berjalan pelan, alhamdulillah akhirnya berkat semangat dan Pertolongan allah swt aku mencapai Pelawangan Senaru. Subhanallah disini tak kalah indahnya dengan scene scene sebelumnya,puncak rinjani,plawangan sembalun dan danau segara anak jelas terlihat. Indah tak bisa ku sangkali,tuhan selalu menganugrahkan keindahan itu.
Pukul 12.00 kami istirahat sejenak di Plawangan Senaru disini terlihat lebih gersang dan katanya gaq ada source mata air seperti di danau atau plwangan sembalun.Namun untungnya stok air kami masih cukuplah untuk sampai di pos terakhir. Dibawah juga jelas terlihat pos saung tempat istirahat dan kami lansung turun berencana untuk sholat dzuhur dan jamak ashar disana, turunan mulai enak saya berlari mencoba kros namun lagi lagi makin bawah saya tidak sadar ada jurang didepan saya dan kecepatan saya makin tinggi ,dengan sekuat tenaga saya membalikkan tubuh saya hingga menngelinding terjatuh dan mandeg di sebuah batu ,, oh man,it hurts... kaki ku sedikit terkilir, haha sok sih ... hehe perlahan kami akhirnya sampai di pos tersebut dan rehat sejenak mengobati lukaku dan sholat.
Disitu banyak pendaki yang melewati jalur senaru naik,dan kamipun saling sapa, mereka dari beragam negara ada yang dari australia,inggris,jerman,prancis an singapura ada yang berencana mendaki 3 hari 2 malam ada juga yang 4 hari 3 malam atau 5 hari 4 malam (haha selamat menikmati kawan,gumamku dari dalam hati).
Selesai sholat kami melanjutkan perjalanan, disinilah kami patut ekstra hati hati,turunan terjal berakar sewaktu waktu bisa membahayakan anda, diperjalanan di salah satu pos kami bertemu dengan turis edan dari jerman,berikut kalimat songong yang bisa saya kutip, “hey dude where are you going,how many days are your planning to climb?? Ohh  me...i think i’ll climb this fucking disneyland as soon as possible,” wah songong juga di om turis,dia mendaki sendiri dia daari jerman dan naek gunung rinjani bermodal sbuah botol aqua dengan tas kecil dipunggung,,, edaan.... hehe .. disinilah kami missundersanding with him,,hhaa dia menyodorkan sebatang tongkat yang kukira akan diberikan kepada kami untuk membantu perjalanan kami , setelah itu kami turun,belum 20 meter dia berteriak keras, “hey ,,,, why you stole my stick !!! come back hurry!!” wahhhhh astaga,  dengan cepat kami balik membalikkan tongkatnya,terlihat wajahnya garang hehehe serem, salah dia juga sih pas nyodorin tongkat ga bilang apapun, haha,,kamipun berjalan menikmati hutan tropis senaru yang penuh tumbuhaan beragam disekitarnya,banyak kami temukan bluberry gunung,namun sekali lagi,kami menghormati alam dan aturannya, kami tidak mau sembarangan mencomot tanpa izin, untung kami punya sedikit biskuit di tas.
Berkilo kilo hutan kami susuri,namu tak kunjung terlihat pos bertuliskan Pintu Taman Nasional Gunung Rinjani-Senaru, saat itu sudah mulai gelap sudah maghrib ,dan kebayangkan?? Betapa gelapnya Hutan lebat dengan suara mencekam dan bayang bayang magis yang membuat bulu kudukku merinding,terlebih di 1 kilo terkahir taraaammm,,,senterku mati cukk.....haaaaa......gelap...tidak kami lansung berlari tunggang tangging tak karuan,berlari dan menghiraukan resiko akar menyangkut,,untung bawaan sudah berkurang,,haahh hah nafas terngah dan tak terasa ternyata didepan,lampu bohlam 5 watt terlihat jelas,ya allah alhamdulillah kau masih bersamaku diakhir perjalanan ini, setelah berjuang 7 Jam melewati hutan akhirnya Pukul 7 malam kami tiba di Pos Terakhir dan istirahat disaung penjaga pintu TNGR yang ternyata satu daerah/desa denganku,,oh men,akhirnya kami sharing cerita banyak dan malam itu malam pertama ramadhan,Kami mengawali ramadhan 1 Agustus 2011 bersama beliau,bersama kawan” sahur bareng lauq seadanya dibawah kaki Gunung Pinggiran Hutan.
Paginya kami lansung menuju terminal dan mengakhiri penrjalanan dengan naik elf menuju kota mataram.
Aku bersyukur,subhanallah walhamdulillah aku bergumam,hanya itu yang bisa kuucap karena kau telah menciptakan alam yang indah ini,subhanallah subhanallah,,dan hal itu juga membuatku semakin bangga dan sadar bahwa aku seorang terune sasak,putra daerah Lombok nusa tenggara barat yang harus bangga dan tanggap terhadap alamku ,alam Nusa Tenggara barat,terima kasih ya rabb, arigatou kami sama desu.... J
·         Special Thanks for
1.      My beloved parents ,mama and bapak yang udah kasih izin saya untuk mendaki,doa restumu sudah terbayar pak,mak dengan keindahan yang akan menjadi pengalaman berarti bagiku kelak.
2.      Teman Pendaki Gladiator Telkom Mataram hehe,,,,Delius Kresna Ramadhan dan Dwi Ramadhani
3.      Teman” Gladi Telkom Mataram yang sebelumnya berencana ikut tapi megurngkan niat hehehe...
4.      Bang Ucup yang dah kasih petunjuk melalui peta konstur dan sebelumnya sudah daki rinjani di awal juli.
5.      Pak ASMAN sekaligus pembimbing Gladi yang kasih izin buat naik Gunung hehe..
6.      Kakak Gue bang Jun yang dah kasih pinjam,jaket,selimut,kaos tangan,equipment dll,,, super membantu.
7.      Dan semuanya


Link Video/Slide Foto : www.youtube.com/watch?v=OSHNvDE7pto

Continue